Jakarta, 18 Oktober 2024 (RCI)
Dalam waktu tiga tahun terakhir ini, Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang mempromosikan Smart Industrial Safety kepada Kementerian Perindustrian. METI dan Kemenperin telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) tentang SIS tersebut.
Berfoto bersama di Kantor Kementerian Perindustrian R.I. Jakarta, 18 Oktober 2024, setelah pertemuan “policy dialog” antara METI dan Direktorat Industri Kimia Hulu, Ditjen IKFT, Kementerian Perindustrian
Setyabudhi Zuber, Direktur Responsible Care Indonesia (RCI) menegaskan dukungan RCI terhadap program Smart Industrial Safety sebagai langkah strategis untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi industri.
Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan praktik terbaik internasional, RCI berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, meningkatkan kualitas produk, dan memperkuat daya saing industri di pasar global.
Langkah ini tidak hanya melindungi pekerja dan masyarakat, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui inovasi dan peningkatan produktivitas. Demikian disampaikan Setyabudhi dalam pertemuan bilateral antara Direktorat Industri Kimia Hulu, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian RI dan Tim dari METI) Japan, di Hotel Sari Pacific Jakarta.
Foto bersama setelah bilateral meeting di Hotel Sari Pacific Jakarta, 17 Oktober 2024
Pertemuan bilateral antara Kementerian Perindustrian dan METI Jepang merupakan bagian dari serangkaian acara yang berlangsung pada 16 – 18 Oktober 2024, diawali dengan Seminar SIS yang dihadiri oleh Industri Kimia sebagian besar anggota RCI seperti PT Asahimas Chemical, PT Chandra Asri Pacific Tbk, PT Nippon Shokubai Indonesia, PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, serta PT Pupuk Iskandar Muda, PT Nitrotama Kimia dan PT Polytama Propindo.
Kunjungan ke PIDI 4.0. Kementerian Perindustrian
Propindo Pada kesempatan ini juga tim METI berkesempatan mengunjugi Pusat Industri Digital Kementerian Perindustrian yang dikenal dengan PIDI 4.0. Penjelasan dan diskusi tentang PIDI 4.0. dipandu oleh Bp. Fery mewakili Kepala Pusat. Selain itu tim METI jugs meninjau fasilitas di PT Asahimas Chemical di Cilegon, Banten. Kunjungan tim METI ditutup dengan pertemuan Policy Dialog dengan Direktur Industri Kimia Hulu, Ibu Wiwik Pujdjiastuti dan Tim METI dipimpin oleh Mr. Mori Masato, Deputy Director di METI.
Meninjau fasilitas di PT Asahimas Chemical di Cilegon Banten
MOU Smart Industrial Safety antara Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dengan METI Jepang akan diperbaharui tahun depan. Langkah berikutnya, pihak METI menekankan perlu ada kelembagaan SIS di tingkat Perusahaan maupun di Pemerintah atau Kementerian, agar dapat menjadi rujukan implementasi SIS bagi industri pada umumnya termasuk industri manufaktur kimia. Selanjutnya diharapkan dapat dibentuk Konsorsium SIS antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintanh Jepang dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait, termasuk Asosiasi Industri, Asosiasi Profesi, dan Perguruan Tinggi / Akademisi.
MAE/IS/MSZ